GardnerFP, Pearce B. 1991. Fisiologi tanaman budidaya. Jakarta: Universitas Indonesia Press. Goldsworthy PR, Fisher NM. 1992. Fisiologi tanaman budidaya tropik. Yogyakarta: Gadjah Mada Universitas Press. Haris K, Askari K. 2008. Pertumbuhan dan produksi berbagai varietas tanaman jagung pada dua dosis pupuk urea. J Agri 4(1). Hay RKM, Gilbert A Intensifikasi Pertanian. Intensifikasi pertanian merupakan usaha yang dilakukan petani untuk meningkatkan hasil pertanian dengan cara mengoptimalkan lahan pertanian yang sudah tersedia. Intensifikasi dianjurkan untuk menghasilkan produk pertanian yang tahan penyakit, menghasilkan buah,sayur dan makanan pokok yang berkualitas tinggi dan unggul. ALATMESIN BUDIDAYA TANAMAN GRADE 6 Gambar 39 : Contoh mesin panen jagung (corn harvester) 79 Gambar 40 : jagung, kedelai, kacanng hijau dan lain-lain, yang masing-masing memiliki bentuk, ukuran dan kekuatan serta kebutuhan agronmis yang berbeda –beda. Beragam sifat tersebut menyebabkan dibuthakan alat tanam yang mempunyai 1 Benih Penjenis (BS / Breeder Seed / Label Kuning) Benih penjenis (BS) adalah benih yang diproduksi oleh dan dibawah pengawasan Pemulia Tanaman yang bersangkutan atau Instansinya. Benih ini merupakan Sumber perbanyakan Benih Dasar. 2. Benih Dasar (FS / Foundation Seed / Label putih) Benih Dasar (BD) adalah keturunan pertama dari Benih Penjenis. PengertianDeterminasi Tumbuhan. Saat menentukan tanaman, nama / jenis tanaman ditentukan secara spesifik. Tujuan dari penentuan adalah untuk mendapatkan spesies yang spesifik dan seakurat mungkin, karena tanaman, dalam penggunaannya, memiliki berbagai jenis varietas yang kadang membingungkan dan digunakan untuk penelitian, tanaman obat, Memproduksivarietas tanaman unggul, misalnya dengan meningkatkan kandungan nutrisi pada strawberry, pisang,, dan ubi jalar. Memberikan rasa yang lebih lezat, misalnya pada tomat, buncis, semangka, kedelai. Contoh penerapan bioteknologi di bidang industri antara lain: Produksi pupuk hayati bagi pertanian. Mengolah bahan bakar nabati penanamanjagung dan kedelai praktikum dasar pemuliaan tanaman universitas sumatera utara 5 Tanaman untuk produksi vaksin dan obat-obatan untuk mengobati penyakit manusia Perbedaaan pemuliaan tanaman konvensional dengan pemuliaan tanaman secara transgenik adalah : A. Pemuliaan tanaman secara konvensional: 1. Gen yang dipindahkan berasal dari spesies yang sama 2.Pemindahan gen melalui perkawinan inter spesies rk3df. Seiring pertumbuhan jumlah penduduk di Indonesia, kebutuhan kedelaipun semakin meningkat, hal ini bisa dilihat dari target pemerintah untuk produksi nasional dari kedelai terus meningkat tiap tahunnya. salahsatu dukungan pemerintah untuk meningkatkan produksi dari kedelai dengan diadakannya program yang disebut dengan pajael yakni, padi jagung dan kedelai. Jenis Jenis Varietas kedelai unggulan di Indonesia Target nasional untuk kedelai sendiri pada tahun 2015 adalah 1,27 juta ton, meningkat menjadi 2,63 jta ton ditahun 2016 dan ditahun 2017 ditargetkan menjadi 3 juta ton. untuk mencapai target ditiap tahunnya salahsatu faktor yang mendukung yakni memilih benih bervarietas unggul. Diantara banyaknya varietas kedelai unggul yang ada di Indonesia, blog sampul pertanian akan merangkum 5 varietas kedelai yang bisa anda tanam pada musim tanam palawija, varietas unggul tersebut diantaranya, 1. Varietas Baluran Varietas kedelai unggulan yang pertama adalah varietas Baluran, Suyono, T. Adisarwanto dan I. Hartana merupakan pemulia dari varietas Baluran, menurut deksripsinya varietas Baluran mampu mencapai daya hasil antara 2,5 sampai 3,5 ton perhektar dengan umur tanaman 33 hari saat berbunga dan 80 hari umur saat polong kedelai sudah matang atau siap dipanen. tinggi tanaman dari varietas Baluran antara 60-80 cm. pertama dilepas secara resmi yakni pada tahun 2002 tepatnya pada tanggal 15 April. 2. Varietas Anjasmoro Berbeda dengan varietas Baluran, Varietas Anjasmoro memiliki tinggi tanaman yang lebih tinggi yakni sekitar 64 sampai 68 cm, potensi hasil dari varietas anjasmoro sekitar 2,03 ton sampai 2,25 ton per hektar. umur tanaman juga lebih lama jika dibandingkan varietas baluran yakni sekitar 82-92 hari, sedangkan untuk umur berbunga disekitar35 sampai 39 hst. Pemulia vareiatas anjasmoro adalah Takashi Sanbuichi, Nagaaki Sekiya, Jamaluddin M., Susanto, Darman. dan M. Muchlish Adie. Varietas Anjasmoro pertama dikeluarkan pada 22 oktober tahun 2001. 3. Varietas Burangrang Varietas yang dikeluarkan pada tahun 1999 ini mempunyai potensi hasil sekitar 1,6 sampai 2,5 ton perhektar. Rodiah S., Ono Sutrisno, Gatot Kustiyono, Sumarno, dan Soegito merupakan tim pemulia untuk varietas Burangrang. Umur tanaman bisa mencapai 80 sampai 82 hari sedangkan untuk masa berbunga sekitar 35 hari. varietas ini tahan terhadao penyakit karat daun. 4. Varietas Grobogan Varietas yang dikeularkan pada tahun 2008 ini mempunyai sifat polong yang sedikit lebih keras dan mempunyai sifat daun akan rontoh bertahap jika masa panen akan datang. T. Adisarwanto, Sumarsono, Sunardi, Tjandramukti, Ali Muchtar, Sihono, SB. Purwanto, Siti Khawariyah, Murbantoro, Alrodi, Tino Vihara, Farid Mufhti, dan Suharno merekalah pemulia dari varietas Grobogan ini. Potensi hasil adalah 3,4 ton per hektar dengan umur tanaman sekitar 76 hari bisa kurang dan bisa lebih. 5. Varietas Agromulyo Varietas Agromulyo berasal dari Introduksi dari Thailand, oleh PT Nestle Indonesia pada tahun 1988 dengan nama asal Nakhon Sawan 1, namun dikembangkan dan diperbanyak oleh BPTP Karangploso kabupaten Malang. Potensi hasil dari varietas ini adalah 1,5 samai 2 ton perhektar dengan umur tanaman sekitar 80 sampai 82 hst. Sebenarnya masih banyak varietas unggulan dari kedelai yang ada di Indonesia yang bisa meningkatkan produksi dan memenuhi target nasional kedelai ditiap tahunnya. berikut nama-nama varietas kedelai unggulan tersebut Jenis-Jenis Varietas Unggulan Kedelai yang ada di Indonesia No. Nama Varietas No. Nama Varietas 1 OTAU 41 RINJANI 2 MANGLAYANG 42 DETAM 3 SINABUNG 43 LUMAJANG BEWOK 4 KABA 44 MERATUS 5 RINGGIT 45 LAWU 6 TANGGAMUS 46 KIPAS MERAH BIREUEN 7 SUMBING 47 DIENG 8 NANTI 48 GEPAK KUNING 9 MERAPI 49 TENGGER 10 SIBAYAK 50 GEPAK IJO 11 SHAKTI 51 JAYAWIJAYA 12 MAHAMERU 52 MITANI 13 DAVROS 53 KRAKATAU 14 No. 29 54 MUTIARA 15 ORBA 55 TAMPOMAS 16 LAWIT 56 GEMA 17 GALUNGGUNG 57 CIKURAY 18 MENYAPA 58 DERING 19 GUNTUR 59 SINGGALANG 20 MERUBETIRI 60 DETAM PRIDA 21 LOKON 61 MALABAR 22 No. 27 62 DETAM PRIDA 23 WILIS 63 KIPAS PUTIH 24 IJEN 64 GAMASUGEN 25 DEMPO 65 SINDORO 26 PANDERMAN 66 GAMASUGEN 27 KERINCI 67 SLAMET 28 SEULAWAH 68 MUTIARA 29 RAUNG 69 PANGRANGO 30 RATAI 70 MUTIARA 31 MERBABU 71 KAWI 32 RAJABASA 72 DEMAS 33 TIDAR 73 BROMO 34 GUMITIR 74 DENA 35 MURIA 75 LEUSER 36 ARGOPURO 76 DENA 37 PETEK 77 DEGA 38 ARJASARI 78 DEVON 39 TAMBORA 79 LOMPOBATANG 40 MALLIKA 80 DETAM Demikian artikel tentang jenis Varietas kedelai unggulan di Indonesia semoga artikel ini bisa membantu dan menambah pengetahuan anda tentang varietas unggulan kedelai. helmysaleh Varietas tanaman jagung berdasarkan Tipe Biji1 Zea Mays Indentata Sturt, atau juga jagung biji gigi kuda, sangat jarang di tanamm di Indonesia karena kurang tahan hama ulat Zea Mays Indurata Sturt, ataujagung mutiara, banyak di tanam di Indonesia dan agak tahan hama ulat Zea Mays Saccharat Sturt,jagung manis tapi kurang populer di Indonesia,Zea Mays Everta Sturt, Jagung brondong, biasa di buat pop tanaman kedelai 1. Argo Mulyoumur sedang, ukuran biji besar 16,0 gr/100 biji, rata-rata tinggi tanamanPotensi hasil 1,50 – 2,0 t/ha, umur berbunga 35 hari, umur masak 80-82 hari 40 cm, tahan rebah,toleran karat daun, cocok untuk bahan baku susu kedelai, kandungan protein tinggi 39,4%2. TanggamusRata-rata hasil 1,22 t/ha, umur berbunga 35 hari, umur panen 88 hari umur dalam, ukuran biji sedang 11,0 gr/100 biji, tahan rebah, polong tidak mudah pecah, cocok untuk lahan kering masam, kandungan protein tinggi 44,5%3. NantiRata-rata hasil 1,24 t/ha, umur berbunga 37 hari, umur panen 91 hari umur dalam, ukuran biji sedang 11,5 gr/100 biji, rata-rata tinggi tanaman 73 cm, tahan rebah, tahan penyakit karat daun, polong tidak mudah pecah, cocok untuk lahan kering masam, kandungan protein tinggi 42,8% Indonesia dikenal sebagai negara agraris yang mayoritas masyarakat atau penduduknya memiliki matapencaharian dalam bidang pertanian yang salah satunya adalah budidaya tanaman pangan yang dimanfaatkan untuk kebutuhan pangan sehari-hari hingga dimanfaatkan pula untuk mencari penghasilan dengan cara diperdagangkan. Hal inilah yang membuat tanaman pangan sebagai salah satu komuditas pertanian yang sangat penting bagi kehidupan bangsa Indonesia. 1. Jenis - Jenis Tanaman Pangan. Di Indonesia memiliki dan atau terdapat beberapa jenis tanaman pangan yang beragam yang diantarnya sebagia berikut. padi jagung, sorgum singkong ubi jalar kacang tanah kacang kedelai, dan kacang hijau 2. Umur, Ciri dan Bagian yang Dimakan Pada Tanaman Pangan. Tanaman pangan dikelompokkan berdasarkan umurnya, yaitu tanaman semusim dan tanaman tahunan. Tanaman semusim, yaitu tanaman yang dipanen dalam satu musim tanam, yakni antara 2-4 bulan, seperti jagung dan kedelai atau 6-8 bulan , seperti tanaman singkong. Tanaman tahunan, yaitu tanaman yang terus tumbuh setelah reproduksi atau menyelesaikan siklus hidupnya dalam jangka waktu lebih dari dua tahun misalnya tanaman sukun dan sagu. Tanaman pangan juga terdiri dari tiga jenis kelompok yaitu serealia, kacang-kacangan dan umbi-umbian dimana kelompok serealia menghasilkan biji sebagai produk hasil budi daya dan umbi-umbian menghasilkan umbi batang dan akar sebagai hasil produknya. a. Tanaman Pangan Jagung zea mays L. Ciri tanaman ini, yaitu memiliki batang tunggal dengan struktur buku dan ruas, daun jagung terdapat pada setiap buku yang ada pada batang, memiliki bunga jantan dan betina yang terpisah pada pohon yang sama, bunga jantang berada di ujung batang dan bunga betina di tengah batang, dapat ditanam dilahan kering dan lahan sawah setelah panen padi dan diperbanyak dengan menggunakan biji. Umur tanaman jagung hingga siap panen berkisar antara 3-4 bulan dengan bagian tanaman yang dimakan yaitu biji jagungnya. b. Tanaman Pangan Padi oryza sativa L. Ciri-ciri tanaman pangan padi, memiliki batang berkuku dan juga berongga. Daun dan anakannya tumbuh dari buku yang terdapat pada batang. Bunga/malai keluar dari buku yang terakhir. Bulir atau biji padi terdapat pada malai yang terdapat pada anakan. Perbanyakan tanaman pangan padi dengan menggunakan biji. Kelompok padi dibagi menjadi 3 kelompok, yakni padi sawah, pagi gogo, dan padi rawa serta, Umur padi hingga siap panen berkisar antara 3-4 bulan dan bagian yang di makan yaitu bijinya. c. Tanaman Pangan Sorgum sorghum bicolor L. Ciri tanaman pangan sorgum, yaitu memiliki bentuk hampir mirip dengan jagung, memiliki batang yang berbuku-buku, bunga sorgum tersusun didalam malai yang terdapat di ujung batang, Memiliki anakan, diperbanyak dengan biji, dapat ditanam pada lahan subuh dan tidak subur atau lahan marjinal sebab memiliki daya adaptasi yang luas. Sorgum berumur antara 3-4 bulan tergantung varietas dan bagian tanaman yang dimakan yaitu bijinya. d. Tanaman Pangan Kedelai Glycine max L. Ciri tanaman kedelai, yaitu memiliki tinggi 40-90 cm bertipe tanaman semusim, memiliki daun tunggal dan daun bertiga trifolieta, daun dan buahnya memiliki bulu, berumur antara 72-90 hari atau 2-3 bulan tergantung varietas, polong kedelai ketika matang ditandai dengan kulit polong yang berwarna coklat dan diperbanyak dengan menggunakan biji dan bagian yang dimakan yaitu biji kedelainya. Berdasarkan pada warna biji kedelai, maka kedelai dibedakan menjadi kedelai kuning, kedelai hijau kekuningan, coklat, dan hitam. Tanaman kedelai dapat ditanam pada lahan kering atau lahan sawah setelah panen padi. e. Tanaman Kacang Tanah arachis hipogeae L. Ciri - ciri tanaman kacang tanah, yaitu tumbuh memanjang di atas permukaan tanah, memiliki polong yang tumbuh dari ginofor di dalam tanah, memiliki batang yang bercabang dengan tinggi batang antara 38-68 cm. Umur tanaman kacang tanah siap panen berkisar antara 3-4 bulan, dapat ditanam pada lahan kering dan lahan sawah setelah panen padi. Bagian tanaman yang dimakan yaitu biji kacangnya. f. Tanaman Pangan Kacang Hijau vigna radiata L. Ciri tanaman kacang hijau, yaitu tanaman semusim, berumur antara 55-65 hari 1-2 bulan, tinggi batang antara 53-80 cm, memiliki batang yang bercabang dan polong yang berbulu, diperbanyak dengan menggunakan biji, bagian yang dimakan yaitu biji atau polongnya dan dapat ditanam pada lahan kering atua lahan sawah setelah panen padi. g. Tanaman Pangan Singkong ubi kayu- manihot utilissima. Ciri tanaman pangan jenis ubi kayu atau singkong, yaitu umumnya ditanam pada lahan yang kering, diperbanyak dengan menggunakan teknik stek batang, Umur tanaman ini berkisar antara 8-10 bulan, dapat menghasilkan biji namun tidak digunakan untuk perbanyakan, berkayu dan dipanen umbinya. Bagian pada tanaman singkong yang dapat dimakan yaitu umbi kayunya dan juga daunnya yang di manfaatkan sebagai sayuran. h. Tanaman Pangan Ubi Jalar ipomoea batatas L. Ciri - ciri yang ada pada tanaman ini, yaitu berbatang panjang dan menjalar, memiliki tipe tumbuh berupa semak dan menjalar, diperbanyak dengan menggunakan ubinya, pucuk dan setek batang. Umur tanaman ubi jalar berkisar antara 4-4,5 bulan, ditanam pada guludan tanah di lahan tegalan atua lahan sawah, memiliki warna kulit dan warna daging yang bervariasi, yaitu putih, krem, orange, dan ungu. Bagian tanaman ubi jalar yang dapat dimakan yaitu ubi-nya. 3. Varietas Tanaman Pangan. Berdasarkan ketinggian wilayah, tanaman pangan dapat dibudidayakan pada berbagai jenis lahan dari daratan rendah hingga pada daratan tinggi. Salah satu usaha yang ditempuh untuk mencapai hasil yang optimal dalam pembudidayaannya adalah dengan menanam varietas yang sesuai dengan setiap budidaya. - Berikut ini beberapa varietas tanaman pangan. a. Varietas Padi Sawah. inpari 21 batipuah, inpari 1, inpari 12, hipa 13, hipa jatim 1, ciherang, dan IR64. b. Varietas Padi Gogo/lahan kering. inpago 4, inpago 5, inpago 6, situ bagendit, dan situ patenggang. c. Varietas Padi Rawa. inpara 6, inpara 7, inpara 1, inpara 2, inpara 3, lembur, dan mandawak. d. Varietas jagung. bima 7, bima 10, bima 11, bima 16, provit A1, provit, dan AS 1. e. Varietas kedelai. dering 1, gema, detam 1, detam 2, argopuro, anjasmoro, seulawah, dan tanggamus. f. Varietas kacang tanah. hypoma 1, hypoma 2, takar 1, takar 2, talam 1, bison, dan domba g. Varietas kacang hijau. kutilang, perkutut, murai, vima 1, sriti, kenari, dan betet. h. Varietas ubi kayu singkong. malang 4, adira 1, adira 2, dan adira 4. papua patippi, papua salossa, cilembu, sukuh, sari, dan sawentar. numbu, UPCA, dan kawali. Demikian penjelasan singkat tentang jenis - jenis tanaman pangan lengkap dengan ciri, varietas dan bagian tanaman yang dimakan tersebut diatas, semoga bermanfaat dan terimakasih. Sumber Prakarya-Kemendikbud_RI-2019.